Iklan

iklan

Iklan

,

Iklan

Akibat Alih Fungsi Lahan, Pemukiman warga Kapling Kamboja Swadaya Rawan Banjir.

GEOKEPRI
Selasa, 05 Agustus 2025, Agustus 05, 2025 WIB Last Updated 2025-08-05T03:02:34Z



BATAM| Aktivitas penimbunan mangrove/bakau di Kavling Kamboja Swadaya Kelurahan Sei Pelunggut, Kecamatan Sagulung, Kota Batam semakin memprihantinkan.


Pasalnya, lahan yang dialokasikan oleh BP Batam pada pengembang atau pengusaha telah merusak hutan mangrove/bakau dengan cara menimbunnya dengan tanah.


Parahnya, aktivitas penimbunan lahan yang sudah berjalan lebih kurang beberapa bulan tersebut mengakibatkan aliran sungai menuju muara tertutup. Sungai yang awalnya memiliki lebar puluhan meter kini menyempit dan tertimbun, Akibatnya, setiap hujan, warga mengeluhkan akan terjadi banjir, air yang tergenang yang disebabkan oleh penimbunan yang di lakukan pihak pengembang.


Dari keterangan warga aktivitas tersebut tak pernah mendapat perhatian dari pemerintah setempat seperti Kelurahan, Kecamatan hingga Dinas terkait dan juga BP Batam. Sementara, selain merusak hutan mangrove/bakau, aktivitas mobil dum truk untuk menimbun lokasi lahan menimbulkan kerusakan jalan dan membuat jalanan berlumpur yang menganggu pada aktivitas keseharian masyarakat setempat.


Ironisnya lagi, tanah yang digunakan untuk melakukan penimbunan disinyalir tidak sesuai prosedur. Dan penimbunan tidak ada mendapat pengawasan dari pihak pemerintah.


Pantauan awak tim media ini, dua unit exkapator melalukan pematangan dan puluhan mobil dam truk setiap hari masih melakukan aktivitas penimbunan pada lahan tersebut.


Warga menyatakan kepada tim geokepri agar Direktorat Reserse Keriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Kepri baik maupun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, dan Ditpam BP Batam diminta untuk segera melakukan penindakan terhadap pelakupenimbunan lahan mangrove/bakau di Kavling Kamboja Swadaya Kelurahan Sei Pelunggut, Kecamatan Sagulung, Kota Batam(S)

Iklan